Pengawalkebijakan.id Mojokerto, Jawa Timur, baru saja mengalami tragedi bunuh diri yang menyedihkan. Seorang pemuda berinisial TH (24) diketahui mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Brantas di Dam Rolak Songo. Kasus ini mengejutkan masyarakat dan meninggalkan pertanyaan besar tentang apa yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan ekstrem tersebut.
Kronologi Kejadian Menurut keterangan keluarga, TH berpamitan kepada ibunya untuk jalan-jalan mencari angin segar pada Senin (23/12/2024) setelah magrib. Ia mengendarai sepeda motor Honda BeAT nopol S 3291 NAW dan meninggalkan pesan terakhir untuk ibunya melalui adiknya. Pesan tersebut berisi permintaan agar adiknya menyampaikan kepada ibunya bahwa dia tidak akan pulang.
Motif Bunuh Diri tersebut, Tante TH, MK (49), mengungkapkan bahwa keponakannya nekat mengakhiri hidup karena putus dari pacarnya, TS, yang telah menjalin hubungan selama 5-6 tahun. Pasangan kekasih itu putus karena TH tidak bisa melamar TS karena tidak memiliki pekerjaan. Korban sehari-hari hanya membantu usaha katering ibunya.
Dampak Keluarga setelah tahu kalau anaknya bunuh diri, Ibu TH sangat terpukul atas kehilangan anaknya. Sebelumnya, anak pertama ibu TH juga meninggal dunia karena sakit. Keluarga TH menggelar doa bersama di sisi selatan Dam Rolak Songo untuk mendoakan arwah korban.
Upaya Pencarian terus dilakukan oleh pihak Polisi, TNI, BPBD, dan relawan melakukan pencarian korban di sekitar Dam Rolak Songo. Namun, karena air sungai deras dan malam, pencarian dihentikan dan dilanjutkan keesokan harinya.
Dalam kejadian tersebut, Pesan untuk Masyarakat Kasus ini mengingatkan kita tentang pentingnya mengelola emosi dan menghindari kekerasan dalam menyelesaikan konflik. Bagi mereka yang merasakan gejala depresi atau kecenderungan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental. ( Jks )