Diduga Proyek Jalan Tampakurra-Periangan-Tabulaan Terjadi Banyak Kejanggalan

Spread the love

Pengawalkebijakan.id: kegiatan pembangunan proyek Jalan diwilayah Tampakurra-Periangan-Tabulahan. Pasalnya proyek Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga / Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Barat / Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat / PPK 23 Satuan Kerja Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat itu, dalam realisasi pelaksanaannya diduga terdapat kejanggalan.

Seperti yang diungkapkan oleh aktifis Ketua Lembaga Penyalur Aspiradi Rakyat (LPA) Provinsi Sulawesi Barat., Agus Salam, yang menduga tidak profesionalnya pihak ketiga atau kontraktor pelaksana proyek, yang diduga lamban dalam merealisasikan pekerjaan sesuai dalam SPK tertanggal 25 Oktober 2024.

Pekerjaan harusnya rampung di penghujung tahun 2024, namun hingga kini proyek tersebut masih berlangsung pengerjaanya

Diduga Proyek Jalan Tampakurra-Periangan-Tabulaan Terjadi Banyak Kejanggalan

Selain itu Agus Salam juga menyoroti kualitas pekerjaan yang diduga kurang bermutu.

“Pelaksana diduga tidak profesional, karna badan jalan yang lagi di aspal diduga tidak sesuai standar (terlalu sempit), kemudian hasil pengaspalannya ada di beberapa titik mengalami keretakan karna diduga kurang padat. Kemudian pemasangan Box Calper diduga juga tidak memakai tulang (Besi), disisi lain penimbunan Lapisan Bawah (LPB) diduga juga kurang padat. Pemasangan dasar talud harusnya digali, namun kenyataannya tidak digali,” ungkapnya. Jumat 12/03/2025.

Diduga Proyek Jalan Tampakurra-Periangan-Tabulaan Terjadi Banyak Kejanggalan

“Perlu dipertanyakan peran Peltek, Konsultan Pengawas serta PPK, kerjaannya ngapain? apakah sudah ada teguran secara lisan maupun tulisan? kalaupun sudah ada teguran, saya pertanyakan profesionalalisme perusahaannya,?” sambungnya.

Agus Salam mendesak keseriusan pihak Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Sulawesi Barat dalam proyek yang menguras APBN Tahun 2024 sebesar Rp 21.669.621.000,00;

“Pekerjaan dengan nilai fantastis tersebut pekerjaannya jangan sampai asal-asalan tanpa mengutamakan kualitas, metode pelaksanaan jelas harus diperhatikan oleh pelaksana PT SUMAINDOTIM, Peltek dan Konsultan Pengawas PT BINTANG INTI REKATAMA-KSO dan PT CELEBES PRATAMA KONSULTAN, dimana rasa tanggung jawabnya dalam hal pekerjaan tersebut,” bebernya.

Bahkan Agus Salam mengaku sudah cek ke lokasi proyek melakukan investigasi.

“Saya menduga ada temuan beberapa pengerjaan yang tidak sesuai spek. Setelah saya melakukan investigasi langsung ke lokasi proyek pengaspalan.” ujar Agus Salam.

“Kami juga mempertanyakan besi yang tidak terpasang di Box Calper,”

 

Hal ini akan kami lanjutkan Laporannya Ke Kajati untuk sesegra Mungkin di Proses sesuai Undang-Undang.” imbuhnya

 

Rilis : Eliasib.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *