12 Oktober 2025
Hera Dharmawan,S.IP Ketua LP.K-P-K Jawa Barat Optimis Ide Donasi 1000 Rupiah Gubernur Jabar. Kami Siap Mengawal!.
Spread the love
BANDUNG –Hera Dharmawan,S.IP, Ketua Komisi Daerah Jawa Barat Lembaga Pengawal Kebijakan Pemerintah dan Keadilan yang disingkat LP.K-P-K menyatakan optimisme penuh terhadap Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Donasi Seribu Rupiah Sehari) yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Gerakan yang mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN), siswa, hingga masyarakat umum untuk berdonasi Rp1.000 per hari ini dinilai sebagai terobosan nyata dalam mengaktifkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat modern.

Hera Dharmawan putra daerah Jawa Barat berdomisili di Kabupaten Cianjur sekaligus Wakil Ketua Umum Bidang Advokasi dan Hubungan Pemerintahan Komnas LP.K-P-K dikonfimasi awak media dalam keterangannya hari ini 9/10/2025, mengapresiasi langkah Gubernur Jabar yang menerbitkan Surat Edaran nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) disebut berlandaskan semangat gotong royong dan nilai silih asah, silih asih, silih asuh.

Rereongan Sapoe Sarebu dalam Surat edaran itu ditujukan kepada Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat, Kepala Perangkat Daerah di Lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Mengutip dari Surat Edaran tersebut, ditulis bahwa gerakan itu untuk membantu kebutuhan masyarakat secara darurat dan mendesak di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Melalui gerakan ini, setiap ASN, pelajar, dan masyarakat diimbau untuk menyisihkan Rp1.000,- per hari sebagai wujud kesetiakawanan dan sukarela sosial,” demikian dikutip dari bunyi surat edaran tersebut.

Rereongan Sapoe Sarebu itu menyebutkan bahwa pengumpulan, pengelolaan, penyaluran, pencatatan, dan pelaporan donasi nantinya dilakukan pengelola setempat. Pengelola setempat bertanggung jawab penuh atas transparansi dan akuntabilitas dana.

Dana disalurkan khusus untuk pendidikan dan kesehatan yang sifatnya darurat dan mendesak. Laporan disampaikan kepada publik melalui aplikasi Sapawarga/Portal Layanan Publik dan media sosial masing-masing.

Atas dasar Rereongan Sapoe Sarebu, Dedi pun meminta Bupati dan Wali Kota sosialisasikan dan memfasilitasi pelaksanaan gerakan kepada ASN, Non-ASN, instansi, siswa, dan masyarakat serta mengawasi pelaksanaan agar berjalan lancar, transparan, dan akuntabel.

Baca Juga di : https://www.cnnindonesia.com/nasional/20251005060229-20-1281059/alasan-demul-rilis-surat-edaran-asn-warga-jabar-donasi-rp1000-per-hari.

Fokus pada Transparansi dan Kemanfaatan Darurat

Program Rereongan Sapoe Sarebu secara khusus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di sektor pendidikan dan kesehatan yang sifatnya darurat dan terbatas, seperti bantuan biaya pengobatan mendadak atau kebutuhan sekolah yang tidak terduga bagi masyarakat kurang mampu.

Terkait kekhawatiran publik mengenai pengelolaan dana, LP.K-P-K menegaskan akan mengambil peran aktif sebagai sosial kontrol “Kami mendukung penuh, tetapi kami juga akan mengawal ketat implementasi dan transparansi di lapangan,” tegas Hera ”

BACA JUGA : Heboh! LP.K-P-K Menyoroti Brimob Bersenjata Lengkap Jaga Panen Sawit Milik PT. Pasangkayu

Gubernur Dedi Mulyadi telah mengamanatkan agar laporan dana disampaikan secara akuntabel kepada publik melalui platform seperti aplikasi Sapawarga dan media sosial. Kami akan memastikan mekanisme pengawasan internal dan eksternal ini berjalan efektif sehingga tidak ada celah penyalahgunaan, sepeser pun.”

LP.K-P-K berharap Gerakan Rereongan Sapoe Sarebuini dapat berlangsung secara berkelanjutan, terkelola dengan baik oleh pengelola setempat di lingkungan sekolah, instansi swasta, hingga RT/RW, dan benar-benar menjadi jaring pengaman sosial bagi warga Jawa Barat yang paling membutuhkan.

“Kami sangat optimis. Rereongan Sapoe Sarebu memungkinkan potensi jutaan ASN, siswa, dan warga, dana yang terkumpul setiap bulannya bisa mencapai miliaran rupiah. Ini adalah model swadaya masyarakat yang luar biasa,” ujarnya. “Ide Donasi Rp 1.000 per hari ini bukan sekadar uang, tapi tentang solidaritas dan rasa memiliki terhadap daerah. LP.K-P-K melihat ini sebagai potensi besar, walaupun ada segilintir yang pesimis.”ujar Hera#

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *