Dalam rekaman yang diduga direkam oleh seorang wanita yang duduk di sampingnya saat berkendara, Wahyudin terdengar melontarkan kalimat provokatif: “Kita menuju Makassar menggunakan uang negara, kita rampok aja uang negara ini kan! Kita habiskan aja! Biar negara ini makin miskin!… Siapa zi!? Wahyudin Moridu! Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, nanti 2031 berenti uwti! Masih lama!”
Ketua Umum LP.K-P-K, Andi Abdul Rahman Onge yang sering di sapa dengan panggilan Andi Aro, menyebut ucapan itu bukan hanya memalukan secara pribadi, tetapi juga melukai perasaan rakyat yang sedang menghadapi kondisi ekonomi sulit.
“Di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sedang terpuruk, sangat tidak pantas seorang wakil rakyat justru mengucapkan hal-hal yang terkesan menghambur-hamburkan uang negara. Ini bentuk penghinaan terhadap penderitaan masyarakat kecil,” tegas Andi Aro.
Andi Aro yang juga putra daerah asal Gorontalo menegaskan, DPRD Provinsi Gorontalo tidak boleh menutup mata. Menurutnya, lembaga legislatif harus segera memanggil Wahyudin Moridu untuk memberikan klarifikasi terbuka kepada publik dan memberhentikan secara tidak terhormat kepada yang bersangkutan.
“Kalau DPRD diam, artinya lembaga ini membiarkan citranya hancur oleh perilaku satu orang anggotanya. Rakyat butuh bukti nyata bahwa wakilnya masih punya etika dan tanggung jawab moral,” ujar Andi.
Video ini menuai reaksi keras dari masyarakat. Warganet ramai mengecam pernyataan Wahyudin, menilai bahwa candaan tentang “merampok uang negara” bukan sesuatu yang layak keluar dari mulut pejabat publik.
Aktivis lokal Mohamad Akbar Monoarfa alias Yogis (Anggota TIMSUS LP.K-P-K) juga menyuarakan hal serupa. Mereka menilai, kasus ini harus menjadi momentum bagi DPRD untuk menunjukkan ketegasan menegakkan kode etik. Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap wakil rakyat semakin runtuh.
Andi Aro menegaskan lagi, sebagai putra daerah Gorontalo LP.K-P-K akan mengawal kasus ini sampai ada kejelasan. Ia mendesak Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo segera turun tangan, memproses, dan mengumumkan langkah resmi yang diambil sekaligus memberhentikan Wahyudin Moridu.
“Rakyat sudah terlalu sering kecewa dengan tingkah laku oknum pejabat. Kalau DPRD tidak segera bertindak, kami siap membawa isu ini ke ranah yang lebih luas, bahkan hingga ke pusat, agar ada evaluasi menyeluruh,” tutup Andi Aro. (Rd.SN)